Selasa, 08 Juni 2010

jiwa hampa udara

ketika saya menyadari...
betapa pedihnya ketika kita diberikan opsi kedua yang menjalaninya hanya setengah hati.. meskipun disana semua orang berkata..

hebat.. ya hebat,,
semua orang berbicara begitu... saya tidak mengelak..
saya hanya takut membuat mereka sedih.. saya tak pernah malu.. opsi itu memang ingin berjodoh dengan saya...

membiru... luka ini lebam, membiru, sakit..

saya hanya lelah.. demi tuhan.. demi apapun saya lelah.. saya membutuhkan kerenggangan molekul, saya membutuhkan gravitasi...

saya ingin mendapatkan itu.. tapi kenapa sulit sekali.. lebih sulit dari apa yang saya bayangkan sebelumnya...
permukaannya tak stabil, jiwanya menderu..

saya butuh oksigen...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar