Rabu, 20 April 2011

penabrakan kutub bernama negatif

banyak kata tak bisa diungkap ketika kata tak jadi alasan untuk berucap.. tapi keterbatasan ruang dan waktu membiarkan saya hidup dalam ketidakartian perputaran waktu dalam mikro tak bersuara dalam keramaian yang hampa.. kosong dan tak bermakna..

ketika diri kita adalah diri orang lain yang saya anggap diri saya sendiri.. sama.. ketika saya menyakiti jiwa yang lain yang saya beri nama sama dengan diri saya.. yang ingin saya perlakukan secara jauh lebih baik dari apa yang saya mau.. ketika pengulangan menjadi benar-benar tak berharga sama sekali.. tapi segala sesuatu memiliki sebuah esensi yang tak hanya satu meski berawal dari kata sebuah yang berisi atom-atom bernyawa bernama realita perasaan yang ada.. nyata.. ingin digambarkan tapi berbatas pada habisnya sebuah pena dan tinta..

mencari celah dengan nama cahaya.. dengan kehabisan pemikiran rasio yang merasuki jutaan nirwana bernama rasa..

berttabrakan dengan magnet-magnet sama yang berputar pada poros berbeda.. dipaksdakan untuk tetap hidup.. tetap memiliki harmoni. tapi pemaksaan bernama tekanan jauh lebih kuat mendoktrin sebuah air yang menggambarkan segalanya..

dahsyat tak berjarak.. diam mengalir berterbangan bagai debu.. tak bisa hi;ang ditelan bumi.. yang ada hanya penafsiran tak bernama tak berjudul karena terlalu banyak tema yang masuk bernama pemikiran tak berpengertian..