Sabtu, 29 Oktober 2011

sebagian makna dari yang bisa dijabarkan

berhenti.. berhenti sejenak tanpa perubahan.. tanpa pergerakan apapun.. tanpa tarikan nafas dan hembusan angin yang menari.. diam tak bergerak rupanya membuat saya berpijak membiarkannya untuk surut.. tapi keputusan itu malah menjadi ganjalan yang ketika saya ingat, saya merindukannya.. merindukan tulisan.. menulis.. menari diatas analogi pena.. memainkan alam bawah sadar.. membawanya menari kesana kemari.. mewangi tanpa harus ada aroma.. berbungyi tanpa harus ada dawai..

ketika saya pikir.. ketika sahaya menembus pikiran saya.. ternyata saya merindukan cara saya menulis.. berpikir.. mengalir lembut bagai udara, menulis masih menjadi bagian dalam jiwa saya.. dan mungkin akan tetap menjadi bagian dalam jiwa saya..

dan saya yakin Tuhan menyetujui ini..

saya masih dalam pemikiran dan mimpi-mimpi, tetap menjadi pemimpi, pemimpi yang sedang tersenyum dalam alunan musik merdu yang membawa saya kedalam kebahagiaaan dan aroma kehidupan baru saya.. kenyataan mimpi saya..

saya suka.. saya pemimpi, kuat, berambisi, masih tetap seperti dulu.. keras seperti batu.. tapi lebih terarah.. terarah oleh spiritualisme.. kebenaran sejati dan pencarian kebahagiaan sejati dengan tujuan hidup yang lebih konkret.. dan kesadaran bahwa tulisan mungkina adalah bagian dari apa yang bisa saya sumbangkan atas rencana Tuhan terhadap masa depan saya nantinya..

iya.. dan semoga.. saya percaya itu.. sangat percaya.

bermimpilah.. kejar.. setinggi langit.. dan iya.. gue akan menggapainya menskipun terlihat mustahil dan engga gampang...