Sabtu, 24 Oktober 2009

perkelahian nurani

hati saya sedang gundah .. ia seperti tertelan jutaan badai yang tak bernama ... seseorang membawanya menuju tempat tak terlihat namun memang nyata..
ketika 2 pilihan ada dalam nurani yang tak bisa dibohongi, opini dan nasihat dari tetua ditelaah sedemikian rupa hingga bisa dijabarkan dalam poros hati saya yang sedang berantakan dan tak berarah seakan entah akan bermuara kemana..

hati memang tak akan pernah bisa berbohong, sekecil apapun bentuk penyelundupan pasti akan berubah menjadi ribuan sel yang bertumpu membentuk koloni yag tertuang dalam perasaan..

ditengah deru seperti ini saya dan detak jantung saya yang tak berirama, ia melewati jutaan saluran dengan pacuan detik yang tak terhingga..
saya bingung ketika harus mengambil satu untuk waktu yang lama bahkan hampir selamanya.. terkesan jahat memang , tapi saya benar-benar bingung .. seketika saya terjerembap kedalam palung kosong yang tak hingga sampai tiba saatnya ada cahaya menyentuh saya yang tuhan kirim melalui proses pembicaraan dari mulut seseorang yang selalu saya sayangi didunia ini...

saya seperti terkena penytakit dilema.. didera, menyusup, bingung dan tak bisa hilang ... menusuk tulang saya... kepala saya terpontang panting tak karuan dengan ribuan pikiran tak berseni ditambah neraca ketidakstabilan yang menghantui saya beberapa hari ini

saya tau ini tak bisa dibiarkan terus-menerus, telalu pedih memang.. tapi saya sadar.. saya terbangun dalam ketidakpekaan hati. dengan jawaban memuaskan yang akan saya ambil dalam peristiwa tragis ini.. ternyata memang harus ada korban..

maaf.. maaf..

demi tuhan, maafkan saya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar