Sabtu, 14 Mei 2011

19 dalam hutan rimba

Semuanya menjadi sangat kompleks ketika alam memaksa untuk kompleks.. tak ada remah bernama kesederhanaan yang dibiarkan diam dalam usang.. tak ada dedak atau apapun itu yang dibiarkan diam meski hanya beberapa detik.. perubahan ini harus ada.. bagaimanapun itu.. penetapan bernama masa depan diperkuat dengan akar bernama impian yang tak bisa dibiarkan diam.. semuanya harus bekerja dengan pembatasan bernama mikrodetik.. meski sebenarnya semuanya hanya persepsi..

ya persepsi yang dibiarkan berakar, tumbuh, dan berkembang dalam diam sampai tak bisa berubah dan tumbuh dengan hal yang sama..

tapi saya berbeda.. namun tetap harus disamakan karena ini adaptasi.. saya berada dalam hutan rimba paling sadis yang pernah ada..

hutan rimba pun persepsi.. tapi itu persepsi paling mujarab untuk mebiarkan saya tumbuh dalam kubangan api penuh lumpur.. sebenarnya bisa saja hutan rimba dianggap sebagai pemandangan indah seperti pantai untuk bergolek tanpa memikirkan suatu penderitaan usang.. tapi itu hanya berada dalam level yang lain.. dunia berbeda dengan pixel sederhana.. dalam dimensi waktu yang sangat melemah..

ini hutan rimba.. dan saya harus semakin menyadari ini dalam kehidupan baru dalam tekanan angka kronologis sembilan belas..




selamat datang di hutan rimba yang penuh berbagai tekanan..

19 dan kamu

terimakasih untuk malam itu.. terimakasih telah membalikkan waktu bernama matahari dengan kata terbalik berada dibawah telapak kaki.. itu yang kusebut waktu milik kita.. dengan setengah nyawa tak membaca.. dengan irama detak jantung yang lemah.. dengan kata-kata yang berulang.. dengan rasa ingin tahu tapi tidak dihiraukan.. terimakasih untuk 19 tahun yang paling berbeda dalam tahun-tahun sebelum aku memilikimu..

ketika keabnormalan yang kita alami ini kau anggap sebagai suatu endapan yang bisa menjebak kita.. tapi aku yakin bukan itu.. itu hanya anggapanmu saja karena dengan adanya kau.. itu sudah sangat membuatku sangat bahagia..


ya ada kamu.. hanya kamu.. kamu yg spesial untuk aku..

kamu menambah daftar panjang atas orang-orang yang aku sayangi..

i love you and i love us..

Senin, 02 Mei 2011

kebisingan dalam muara

saya dan dunia..
masih dalam bagian yang sama.. keramaian tanpa kata.. hanya bising tak bermakna.. tanpa slowmotion berirama merdu.. tapi ternyata bisa.. ya bisa saya tafsirkan dalam bentuk yang lain.. penuh makna.. melewati batas tanpa henti.. tidak terlalu imajiner.. tidak ada kepedulian bernama nyata.. yang ada hanya pemikiran saya bernama imajinasi pemutaran tempat tanpa sekat.. penuh dobrakan baru bernama keadaan ndan kestabilan jiwa dalam muara tanpa batas dalam bentangan cakrawal jiwa yang terbentuk atas kekuatan hati, perasaan dan pandangan dalam diri saya..

catatan dalam sebuah hari panjang pukul 12.. dengan matahari diatas kepala.. penuh kebisingan usang dengan tempat dimana banyak jiwa dan pemikiran berserakan dalam poros waktu bernama detik

selasa 3 Mei 2011

Minggu, 01 Mei 2011

Luapan penghentian

ketika banyak kisah yang harus dilewati, dijalani, banyak ingatan-ingatan berharga ketika dilihat sudah mengungkapkan segalanya.. tanpa kata, tanpa suara.. berlipat ganda tapi indah.. dengan opini berbeda dari setiap pandangan orang-orang.. tak masalah.. tak perlu dipermasalahkan.. karena memang begini dunia ditata..

saya, dia, mereka, mata, hati, perasaan, air mata, pemikiran, denyut jantung.. hal kompleks menuju kesederhanaan bernama nafas.. dimana sumber atas segalanya.. sumber dimana saya ada.. dimana semua ini ada..

tapi bagaimana ketika.. semuanya nyaris kosong dalam keramaian tak bersuara.. berhenti..