ketika kata berhenti tidak cukup mengarahkan ini semua..
ketika saya lebih mencintai tanah dibanding udara..
ketika tanah berefek tehadap gaya gravitasi tanpa haus membual seperti terbang di udara..
dimana logika saya.. perasaan saya..
tidak ada yang bisa saya gunakan..
saya hanya ingin diri saya sendiri.. membenci diri sendiri bukan keajaiban bersyarat yang bisa menumpas rasa bersalah..
terus bagaimana dengan saya jika terus merasa bersalah yang dilawan rasa ingin membunuh.. sisi baik dan jahat yang berimpit melewati batas fungsi logika dan system syaraf manusia... kesadaran itu selalu ada tapi saya tidak pernah mengerti dan tidak mau mengerti..
tak peduli dengan nasib.. saya hanya memikirkan taraf hati saya dimana bisa stabil bekerja di tengah neraca yang berat sebelah..
hanya ada kelembutan hati sebenarnya.. biarkan segalanya ada.. tapi bagaimana nantinya..
sesungguhnya saya tidak suka berkomentar dengan apa yang akan terjadi didepan.. tebak-tebakan seperti orang bodoh yang masih percaya myth.
FEEL LIKE SHIT DE JAVU
hati saya tak mampu menerima tonggakan adrenaline berwarna hitam.. menumpas perasaan saya yang mulai terbang sampai terjatuh menjejak tanah...
dan saya harus mempersiapkan mental sedini mungkin..
dan merelakan apa yang akan terjadi dengan saya..
Sabtu, 23 Oktober 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar