saya benci sekali dengan sikap saya yang suka tegesa-gesa, tidak teliti dan teburu-buru serta lelah menunggu , dan yang terkompleks adalah mengeluh ...
saya selalu mengeluh jika sesuatu yang saya inginkan tidak tercapai , keluhan idiot yang sedari dulu melekat dalam darah dan daging saya .... saya benci sekali hal itu ...sampai saya akhirnya menangis hingga air mata saya menjadi seribu sungai setiap detiknya ,,, setelah lelah menangis .. saya merenung dan berpikir apa yang sebenarnya terjadi dalam diri saya yang lemah... yang selalu terpaku atas ketidakpercayaan realita .
relung jiwa saya menelaah kedalam ... menyalahkan butir-butir napas dan jutaan keping jarum jam yang berputar...
saya menyesali kenapa ribuan detik itu mengalahkan saya dalam berlari , padahal saya sudah merasa cepat , kuat dan tangguh untuk mengalahkan pacuan detik serta jam yang terus berputar tanpa henti ... tak berpikir dan tak kenal lelah ... pernahkah waktu berpikir.. bagaimana derasnya keringat saya untuk mengalahkan dia , rasanya tidakk .... ternyata pacuan waktu lebih jahat daripada roh yang dikirim langsung dari neraka saya sendiri .....
saya lelah sekali sekarang . lelah dengan sikap saya yang sulit menerima kenyataan , saya sakit... terkena virus derasnya badai simuklarum yang tiba-tiba datang menghentakan pikiran saya . membawa dan menendang jauh saya dalam likuan hidup yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya ...
ungkapan hati saya bagai teriakan ditengah gurun . saya tak peduli . saat ini saya benar-benar putus asa .. saya jatuh kedalam lubang sedalam jutaan meter ....
seharusnya daridulu saya mau mendengar yang selalu nenek saya bilang “SABAR DE, SABAR , TENANG DAN TAWAKAL KALO JADI MANUSIA ITU” tapi saya bodoh , rendah sekali saya, saya tidak mau mendengar , tidak mau menurut dan meresapi betapa dalamnya makna yang terkandung dalam butiran-butiran mutiara yang sudah tuhan kirim melalui nenek saya berbentuk kata dan kalimat
TUHAN AMPUNI AKU .
saya selalu mengeluh jika sesuatu yang saya inginkan tidak tercapai , keluhan idiot yang sedari dulu melekat dalam darah dan daging saya .... saya benci sekali hal itu ...sampai saya akhirnya menangis hingga air mata saya menjadi seribu sungai setiap detiknya ,,, setelah lelah menangis .. saya merenung dan berpikir apa yang sebenarnya terjadi dalam diri saya yang lemah... yang selalu terpaku atas ketidakpercayaan realita .
relung jiwa saya menelaah kedalam ... menyalahkan butir-butir napas dan jutaan keping jarum jam yang berputar...
saya menyesali kenapa ribuan detik itu mengalahkan saya dalam berlari , padahal saya sudah merasa cepat , kuat dan tangguh untuk mengalahkan pacuan detik serta jam yang terus berputar tanpa henti ... tak berpikir dan tak kenal lelah ... pernahkah waktu berpikir.. bagaimana derasnya keringat saya untuk mengalahkan dia , rasanya tidakk .... ternyata pacuan waktu lebih jahat daripada roh yang dikirim langsung dari neraka saya sendiri .....
saya lelah sekali sekarang . lelah dengan sikap saya yang sulit menerima kenyataan , saya sakit... terkena virus derasnya badai simuklarum yang tiba-tiba datang menghentakan pikiran saya . membawa dan menendang jauh saya dalam likuan hidup yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya ...
ungkapan hati saya bagai teriakan ditengah gurun . saya tak peduli . saat ini saya benar-benar putus asa .. saya jatuh kedalam lubang sedalam jutaan meter ....
seharusnya daridulu saya mau mendengar yang selalu nenek saya bilang “SABAR DE, SABAR , TENANG DAN TAWAKAL KALO JADI MANUSIA ITU” tapi saya bodoh , rendah sekali saya, saya tidak mau mendengar , tidak mau menurut dan meresapi betapa dalamnya makna yang terkandung dalam butiran-butiran mutiara yang sudah tuhan kirim melalui nenek saya berbentuk kata dan kalimat
TUHAN AMPUNI AKU .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar