Ketika sebuah tulisan mengalir begitu saja tanpa harus didera dan dipaksa. Tak bertema tapi bernyawa.
Tak semua orang mengerti dan bersifat misterius.
Setiap saya menulis, saya selalu berusaha untuk tidak terikat dengan apapun. Karena sebuah karya itu bebas tanpa harus ada ikatan dan singgungan dari banyak keyakinan
Realita, tapi bukan berarti saya tak beragama. Malah saya seseorang yang beruntung dilahirkan sebagai seorang muslim. Oke terlepas dari itu semua….
Saya berpikir sejenak, jika tulisan saya menyinggung mengenai sebuah keyakinan resanya terlalu sensitive… bukan menghindari hanya bakat saya berjalan di level yang lain.. saya bukan siapa-siapa…
Dengan tulisan ini, saya bebas bergerak tanpa harus melukai, hampir semua tulisan saya general walau ada beberapa yang spesifik dan membakar perasaan orang lain
Terkait dengan saya yang tak suka berbasa basi. Saya mencoba untuk setransparan mungkin….
Tapi ketika ide saya menjauh, inspirasi terpelanting hingga saya tak bisa menemukannya.. saya selalu berusaha berdiam diri sampai ada keajaiban berkata-kata datang menghampiri.
(catatan disebuah pagi.. ujian nasional kimia.. the last horrifying day)
Senin, 12 April 2010
Semesta berucap pasti
Ketika saya percaya bahwa kelestarian umat manusia dipengaruhi oleh faktor hati.
Saya selalu serealists mungkin, seelasis mungkin… bukan menjelma melainkan hati saya bergerak mengalir berifat cair. Mencoba ,membuat membran keisotonisan hidup.
Realita kehidupan yang sebentar lagi saya akan terungkap jelas di depan mata saya, membuat saya semakin gemetar.
Seseorang memanggil terbiasa memanggil saya gadis kecil kemudian gadis remaja…. Dan sekarang ?? saya pantas dipanggil apa sebenarnya ?? gadis dewasa.. saya terpekik.. nyaris saya benar benar tidak siap menerima nama baru saya dirumah… nama baru saya mengambang dan entah kapan akan berpijak dengan pasti.
Terbayang lamban tapi kenyataan berkata lain, kecepatan waktu mengembara hingga terucap dalam detik bahwa………………………………….
Semesta menentukan
(catatan di sebuah waktu penghabisan ujian nasional fisika 25 maret 2010)
Saya selalu serealists mungkin, seelasis mungkin… bukan menjelma melainkan hati saya bergerak mengalir berifat cair. Mencoba ,membuat membran keisotonisan hidup.
Realita kehidupan yang sebentar lagi saya akan terungkap jelas di depan mata saya, membuat saya semakin gemetar.
Seseorang memanggil terbiasa memanggil saya gadis kecil kemudian gadis remaja…. Dan sekarang ?? saya pantas dipanggil apa sebenarnya ?? gadis dewasa.. saya terpekik.. nyaris saya benar benar tidak siap menerima nama baru saya dirumah… nama baru saya mengambang dan entah kapan akan berpijak dengan pasti.
Terbayang lamban tapi kenyataan berkata lain, kecepatan waktu mengembara hingga terucap dalam detik bahwa………………………………….
Semesta menentukan
(catatan di sebuah waktu penghabisan ujian nasional fisika 25 maret 2010)
Langganan:
Postingan (Atom)